Trauma didefinisikan sebagai peristiwa apa pun yang memicu respons emosional di luar kapasitas seseorang untuk memproses pada saat itu.
Akibatnya, otak kemudian gagal memproses pengalaman traumatis sepenuhnya dan mengubahnya menjadi sebuah memori yang hanya ada di masa lalu, dan inilah mengapa trauma kemudian diproyeksikan ke peristiwa di masa depan sampai terselesaikan.
Ketika seseorang mengalami trauma, sistem sarafnya mengalami perubahan signifikan. Respons lawan-atau-lari, yang diatur oleh sistem saraf simpatis, mulai aktif.
Respons ini dimaksudkan bersifat sementara, tetapi trauma yang tidak teratasi dapat menyebabkan hipervigilansi - peningkatan kewaspadaan sistem saraf untuk merespons ancaman - lama setelah kejadian berlalu.
Perpustakaan Kedokteran Nasional juga mencatat bagaimana trauma yang tidak terproses memengaruhi tubuh - misalnya, ketegangan otot kronis - lama setelah peristiwa sumber berakhir.
Kecemasan kronis atau serangan panik
Kebas emosi atau rasa terlepas
Hipervigilansi atau respons kaget yang berlebihan
Insomnia atau pola tidur yang terganggu
Masalah pencernaan seperti IBS
Nyeri kronis atau kelelahan
Ketidakstabilan emosional atau perubahan suasana hati
PTSD, atau Gangguan Stres Pasca-Trauma, adalah manifestasi trauma yang parah. Individu yang mengalami PTSD sering juga mengalami disregulasi sistem saraf. Disregulasi ini dapat menjadi kronis, menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Bayangkan Anda terkejut oleh suara keras. Bagi seseorang tanpa PTSD, sistem saraf dengan cepat kembali ke kondisi normal. Namun, bagi seseorang dengan PTSD, sistem saraf tetap berada pada kewaspadaan tinggi untuk jangka waktu yang lama. Keadaan kesiagaan terus-menerus ini melelahkan tubuh dan pikiran.
Selain itu, hingga Anda pulih dari PTSD, kemungkinan beralih ke keadaan disregulasi (3 terbawah pada NEUROFIT Ring) menjadi jauh lebih tinggi:
Cincin NEUROFIT menampilkan enam keadaan sistem saraf yang mungkin terjadi, beserta transisinya.
Hal ini karena trauma yang belum terselesaikan dan tersimpan dalam sistem saraf memiliki efek samping yang mempersempit Jendela Toleransi kita:
Sistem saraf yang seimbang lebih siap menghadapi stres dan tantangan.
Trauma dapat berasal dari berbagai pengalaman, termasuk namun tidak terbatas pada:
Pelecehan fisik atau emosional
Bencana alam
Pertempuran militer
Kecelakaan serius
Kehilangan mendadak orang yang dicintai
Kejadian-kejadian ini memicu serangkaian reaksi dalam sistem saraf, yang sering kali berujung pada PTSD jika tidak ditangani.
Menyeimbangkan sistem saraf sangatlah penting untuk menangani trauma dan PTSD. Berikut adalah beberapa langkah praktis:
Pernapasan dalam yang dilakukan dengan penuh kesadaran dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang mendukung relaksasi dan melawan respons stres.
Teknik seperti latihan pernapasan dalam, Box Breathing, atau Arm and Leg Squeezes yang lembut dapat sangat efektif dalam mengurangi aktivasi yang timbul dari trauma.
Interaksi sosial positif dapat merangsang sirkuit vagal ventral, meningkatkan rasa aman, dan mengurangi stres.
Mengonsumsi diet berbasis makanan utuh yang kaya akan asam lemak omega-3, antioksidan, dan vitamin mendukung kesehatan sistem saraf secara menyeluruh.
Rutinitas tidur yang konsisten membantu memperbaiki dan memulihkan sistem saraf. Menghindari penggunaan layar sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur. Mempertahankan siklus tidur-bangun yang konsisten dapat meningkatkan keseimbangan emosional secara keseluruhan dan HRV.
Apakah Anda memiliki stres saat ini yang perlu dilepaskan dari tubuh? Latihan somatik adalah sahabat terbaik Anda. Cobalah Body Tapping atau Cannon breath selama beberapa menit lain kali Anda perlu mengatur ulang sistem saraf Anda:
Di NEUROFIT, kami telah menyaksikan secara langsung dampak dari sistem saraf yang tidak teratur. Istri saya dan rekan pendiri, Loren, mengalami stres kronis dan kelelahan setelah kecelakaan tragis dalam keluarganya. Melalui aplikasi NEUROFIT kami, ia berhasil menyeimbangkan sistem sarafnya, yang secara signifikan meningkatkan kesejahteraannya.
Stres kronis menumpuk dalam sistem saraf, yang mengarah pada tantangan kesehatan mental dan fisik.
Teknologi Variabilitas Denyut Jantung (VDJ) berbasis kamera di Aplikasi NEUROFIT memungkinkan Anda mengukur frekuensi denyut jantung, VDJ, dan lainnya tanpa memerlukan perangkat yang dikenakan.
Aplikasi kami berfokus pada langkah-langkah praktis dan harian untuk mendukung kesehatan sistem saraf. Pengguna aktif rata-rata kami melaporkan penurunan stres sebesar 54% hanya dalam satu minggu. Dengan menggabungkan latihan sederhana dan wawasan yang dipersonalisasi, NEUROFIT membantu pengguna mengelola trauma dan PTSD secara efektif.
Sistem saraf mengatur respons tubuh terhadap stres. Trauma dan PTSD dapat menyebabkan aktivasi respons stres yang berkepanjangan, sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.
Tanda-tanda yang umum meliputi kecemasan kronis, mati rasa emosional, gangguan tidur, masalah pencernaan, dan perubahan suasana hati. Untuk informasi lebih lanjut, bacalah tentang tanda-tanda umum disregulasi sistem saraf.
Olahraga teratur, pernapasan sadar, koneksi sosial, pola makan seimbang, dan tidur berkualitas adalah cara efektif untuk mendukung kesehatan sistem saraf.
Dengan mengadopsi langkah-langkah praktis dan memanfaatkan alat seperti NEUROFIT, Anda dapat meniti jalan pemulihan dengan jauh lebih cepat dan efektif.